Pekerjaan saya sangat 'fulfilling', kata Aryo

Kami percaya bahwa nada suara atau ekspresi seseorang mengungkapkan lebih banyak cerita dari kata-kata yang diucapkan. Energi positif dan kepuasan adalah cerita yang kami dengar dari Varyan Aryo, riset manager GoTo Financial, ketika dia berbicara mengenai pekerjaannya.
Percakapan kami selama 30 menit adalah refleksi bahwa Varyan SANGAT mencintai pekerjaannya sebagai UX researcher - atau dikenal sebagai researcher di GTF. Alasan di balik kecintaan Varyan akan profesinya cukup sederhana, menurutnya pekerjaan ini memberikan kesempatan untuk menggabungkan minat dan keahliannya.
“Latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja saya cukup unik,” Varyan berkata, “Sejak kecil, saya memiliki minat untuk mengamati perilaku manusia. Tetapi saya malah belajar computer science dan mengambil investment sebagai bidang studi S2 saya. Saya juga mengambil sertifikasi Certified Financial Planner (CFP).”
UX: Menggabungkan teknik komputer dengan ilmu perilaku manusia
Sebelum bergabung dengan GoTo Financial pada 2017, yang saat itu masih menjadi bagian dari Gojek, Varyan meniti karir sebagai konsultan IT, membangun sistem teknologi untuk berbagai organisasi. Pada 2016, Varyan mendapatkan kesempatan bekerja di organisasi pemerintah yang membawanya untuk mempelajari human-centered design.
“Sebelumnya saya memang selalu berusaha berempati dengan user, menempatkan diri saya dalam posisi mereka, ketika membangun sebuah sistem. Tetapi saat itu saya membangun sistem untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jujur, saya menemukan kesulitan, karena saya bukan PNS! Kemudian saya mendengar tentang prinsip desain UX (User Experience) dan mencoba mengimplementasikannya dalam sistem tersebut,” jelas Varyan.
Pengalaman tersebut membuat dirinya penasaran untuk mempelajari prinsip desain UX lebih dalam, dan mengantarkannya untuk bergabung dengan perusahaan startup teknologi. “Biasanya di perusahaan startup kecil, kita harus melakukan end-to-end research ketika membangun sebuah produk, termasuk proses desainnya. Saya mendapatkan kesempatan untuk mempelajari proses pengembangan produk secara keseluruhan. Ditambah dengan pengalaman membangun sistem IT, saya sadar bahwa riset memberikan dampak besar terhadap sebuah desain dan saya jadi belajar bagaimana cara menggunakan hasil riset untuk membantu pengembangan sebuah produk.”
“Pengalaman tersebut membuat saya sadar kalau saya punya ketertarikan untuk mengeksplorasi bidang riset lebih dalam dan, pada saat itu, Gojek baru saja membuat tim riset UX,” lanjutnya, “Sebagai UX researcher saya seperti menemukan titik temu antara minat saya untuk mempelajari perilaku manusia dan keahlian saya.”
Singkat cerita, Varyan bergabung dengan Gojek pada 2017 dan langsung terlibat di bagian finansial.
“Saat itu, saya satu-satunya researcher yang memiliki latar belakang di industri finansial. Tugas pertama saya adalah melakukan penelitian mengenai kondisi keuangan driver,” lanjut Varyan, “Saya melakukan semacam studi etnografi, mengunjungi rumah driver, mewawancarai mereka serta anggota keluarga mereka untuk mempelajari kondisi keuangan mereka. Pengalaman ini benar-benar membuka mata saya!”
Sebagai CFP, ia biasa bertemu dengan klien yang mempunyai pengetahuan dasar tentang manajemen keuangan. Tapi, penelitian pertama Varyan membuat dirinya sadar betul akan lebarnya kesenjangan literasi keuangan dalam jarak beberapa kilometer di Jakarta.
“Responden yang saya temui mana peduli dengan investasi atau bunga investasi. Bagi mereka menyimpan uang di bawah bantal atau ikut arisan adalah cara yang paling aman untuk menabung,” ujar Varyan. Temuan di lapangan tidak hanya membuat Varyan merasa beruntung akan kehidupan dia miliki, tetapi juga memotivasi dirinya untuk berkontribusi lebih untuk masyarakat.
“Saya merasa seperti hidup di dalam bubble. Di GoTo Financial, saya bertemu berbagai lapisan masyarakat untuk mempelajari situasi keuangan mereka,” tambah Varyan.
Menjadi enabler
Ketika ditanya apa hal yang dia paling sukai dari profesinya, Varyan menjelaskan, “Di GoTo Financial, kita menjadi enabler. Menurut saya pribadi, kita perlu membantu masyarakat Indonesia untuk mempunyai kualitas hidup yang lebih baik, termasuk dalam aspek keuangan mereka. Tetapi memberdayakan mereka bukan berarti memberikan sumbangan atau sekedar mengucurkan dana, melainkan meningkatkan kualitas hidup mereka dengan teknologi. Dan ini yang GoTo Financial lakukan.”
Varyan mengakui bahwa ada banyak kesempatan menjadi peneliti keuangan seperti dirinya di luar sana, tapi GoTo Financial adalah satu-satunya perusahaan yang menawarkan ‘paket lengkap’.
Dia menjelaskan GoTo Financial sejauh ini merupakan perusahaan fintech terbesar di Indonesia. “Ekosistem kita besar sekali! Kita mempunyai produk lending, saving, serta berbagai sistem teknologi untuk mereka yang ingin melakukan bisnis. Demografi user kita juga sangat beragam, mulai dari level grassroot sampai perusahaan besar. Saya tidak akan menemukan exposure seperti ini di perusahaan lain.”
Varyan menambahkan bahwa di GoTo Financial harus bisa memahami banyak orang, berempati dengan konteks kehidupan mereka, dan mencari informasi lebih dari sekedar interview. “Sejujurnya, saya benar-benar merasa senang dan terpuaskan lahir dan batin melakukan ini.”
Mengembangkan produk bagus, bersama
Di GoTo Financial, para researcher terlibat dalam pengembangan produk dari awal. Peran researcher di sini juga untuk membantu tim business mencapai objektif dengan memberikan mereka konteks, pemahaman tentang kebutuhan customer, bukan keinginan, dan menemukan permasalahan bisnis.
Setelah bekerja lebih dari empat tahun di sini, Varyan termotivasi untuk menyampaikan tentang temuannya kepada pembuat keputusan untuk membantu tim internal membuat produk atau fitur yang lebih baik.
“Saya tahu betul situasi keuangan orang lain: bagaimana banjir di depan toko kecil membuat mereka harus menutup usahanya berhari-hari. Saya juga memahami frustasi mitra yang tidak sanggup membayar pinjaman. Sebagai researcher, sudah menjadi tanggung jawab saya untuk membantu pembuat keputusan menghasilkan produk yang relevan untuk target audiens,” kata Varyan.
Untungnya, Varyan berkata bahwa para stakeholder mau mendengarkan dan peka terhadap tantangan yang dihadapi customer atau mitra. “Sejauh ini, stakeholder yang saya temui mempunyai keinginan untuk meluncurkan produk yang baik dan sesuai moral, jadi kami tidak fokus hanya pada angka akuisisi.”
Ia menceritakan bahwa ia pernah terlibat dalam proyek pinjaman untuk usaha kecil dan menengah (UKM) dan hasil riset menunjukkan ada kemungkinan penyalahgunaan pinjaman.
“Kami menemukan bahwa ada kecenderungan mereka akan memaksimalkan limit dan membelanjakannya untuk sesuatu yang tidak berkaitan dengan pengembangan usaha mereka, hal ini menyebabkan mereka tidak dapat mengembalikan pinjaman,” jelasnya.
Varyan menyampaikan hal tersebut kepada tim internal, “Dari sisi bisnis, tentu akan lebih baik jika mereka memaksimalkan pinjaman mereka, sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan lebih dari bunga. Tapi kami tidak ingin itu terjadi. Setelah mendiskusikannya, kami memutuskan untuk membuat semacam iklan pop-up dan kampanye untuk mengedukasi mereka tentang konsekuensi mengambil terlalu banyak pinjaman, ”kata Varyan.
Peristiwa ini membuat Varyan menyadari bahwa di GoTo Financial, perusahaan tidak hanya fokus pada pertumbuhan dan jumlah transaksi. “Kita juga mempertimbangkan posisi pengguna saat membuat produk, dan di sini peran saya sebagai peneliti membuat saya merasa bersyukur dapat menjadi jembatan antara produk teknologi dan pengguna.” kata Varyan.
Banyak sekali hal bisa dieksplorasi untuk kepentingan orang banyak bersama GoTo Financial. Cek link ini untuk menjadi bagian dari komunitas pembawa perubahan bagi masyarakat!