Pada Hari Perlindungan Data Pribadi, Alexandra memecahkan mitos dan membentuk masa depan dari cybersecurity

Tanggal 28 Januari adalah suatu hari yang spesial untuk seluruh masyarakat dunia. Meskipun hari tersebut tidak dirayakan dengan parade meriah di jalan-jalan, ataupun dilengkapi dengan suguhan hidangan khas yang dapat dinikmati, namun pada tanggal tersebut kita merayakan sesuatu yang teramat mendasar dalam hidup kita, yaitu: hak manusia akan perlindungan dan keamanan data pribadi kita.
Hari Perlindungan Data Pribadi (PDP) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran individu akan hak yang dimilikinya untuk mengendalikan data pribadi, memilih apa yang ingin mereka bagikan ke dunia, dan memastikan bahwa data mereka aman, dilindungi, dan diperlakukan dengan hormat.
Tentunya tidak ada orang yang menginginkan dunia yang tidak pasti, rentan, atau penuh risiko. Oleh sebab itu, perlindungan data menjadi hal yang mendasar dalam bisnis GoTo Financial.
Kami menyadari pentingnya perlindungan data dalam aktivitas sehari-hari dan berusaha keras untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan masyarakat dan para pengguna kami terhadap GTF. Mulai dari melindungi transaksi jutaan orang dalam ekosistem kami hingga mengamankan dokumen-dokumen penting dalam pekerjaan, kami juga selalu memastikan bahwa setiap karyawan GTF menganggap penting hal ini.
Memahami bahwa perlindungan data adalah tanggung jawab bersama, tim kami memastikan bahwa setiap GTF Makers, para karyawan di GTF, telah dibekali dengan ilmu yang lengkap sebelum memulai aktivitas sehari-harinya.
Sebagai contoh, tahun ini GoTo mengadakan acara khusus bagi para karyawan untuk merayakan kemajuan yang telah kami buat dalam ranah cybersecurity, menunjukkan sosok-sosok di balik layar, dan mempersiapkan rencana kami di masa depan. Mulai dari menyelenggarakan rangkaian permainan interaktif yang menarik hingga menunjukkan pencapaian setahun kebelakang, perayaan Hari PDP tahun ini melanjutkan komitmen kami dalam menjadikan perlindungan data sebagai fokus utama.
Praktisi cybersecurity bisa membuat lelucon juga, loh!
Walau demikian, sektor cybersecurity memiliki tantangannya sendiri. Di hari spesial ini, fakta menunjukkan bahwa dunia kini kekurangan 3,4 juta talenta cybersecurity. Tanpa jumlah praktisi yang cukup dan dilakukannya transfer pengetahuan antar generasi, kita bisa membayangkan dunia yang semakin rentan terhadap ancaman bahaya keamanan data yang semakin canggih.
Karena itu, GTF mengambil satu langkah untuk merayakan Hari DPD: membantu orang dari berbagai latar belakang untuk bisa merintis masa depan kariernya dalam cybersecurity dan menunjukkan jalan bagaimana mereka dapat sukses di bidang tersebut.
Menjadi katalis penggerak perubahan
Di balik inovasi, inisiatif, dan komitmen GTF terhadap keamanan data, terdapat figur inspirasional yang terus melakukan perubahan. Dia adalah Alexandra Mercz, seorang polyglot dan balerina yang bertransformasi menjadi praktisi cybersecurity dan kini menjadi sosok yang mengepalai tim Cybersecurity GoTo Financial sebagai Chief of Staff.
Jika kamu penasaran apa yang dilakukan Alexandra sehari-hari, berikut ringkasannya:
"Saya bertanggung jawab untuk memimpin tim berisi individu penuh talenta, memfasilitasi kolaborasi antar tim, dan mengelola operasional dan sasaran bisnis yang dapat mendukung GTF."
Bagi Alexandra, perannya juga mencakup membuat program pembelajaran dan juga memfasilitasi komunikasi dalam ekosistem GoTo Financial. Peran inilah yang ia cari selama ini—suatu peran yang membuatnya bisa merancang, menganalisa, dan membuat berbagai hal menjadi kenyataan.
Melihat semangat Alexandra dalam menjelaskan perannya di GoTo Financial, kami pun bertanya-tanya. Bagaimana awal mula perjalanan seorang Alexandra?
Perjalanan Alexandra jauh dari kata linear. Dia memulai karirnya sebagai seorang ekonom sebelum menjajaki karir di bidang audit, teknologi, dan bisnis. Namun, terlepas dari setiap perkembangan di kariernya, terdapat satu hal yang pasti: Alexandra menyukai tantangan untuk menemukan dan membuat solusi untuk masalah yang rumit.
"Jika ditarik ke belakang, saya bukan seseorang yang gampang puas dengan pola yang mudah ditebak. Saya selalu tertarik akan kesempatan untuk menciptakan solusi untuk masalah yang menantang, dan itu yang mendorong kegiatan saya setiap harinya."
Setelah beberapa tahun mengeksplorasi berbagai peran, industri, dan perusahaan, ada satu pertanyaan Alexandra yang belum terjawab.
"Bagaimana saya bisa memajukan kemampuan diri saya?"
Tahukah kamu kalau Alexandra adalah perempuan ketiga di seluruh Singapura yang menerima sertifikasi Google Professional Cloud Security Engineer?
Refleksi diri yang mendalam dan beberapa diskusi dengan orang-orang inspirasional menuntun Alexandra untuk menemukan gairahnya di bidang cybersecurity.
“Saya berkesempatan untuk bertemu dengan seorang senior di tempat kerja yang menantang saya untuk benar-benar berpikir dan bertindak dalam menemukan hal apa yang benar-benar saya sukai. Di antara berbagai topik yang saya minati, saya melakukan riset dan pembelajaran mendalam untuk menemukan apa yang ingin saya lakukan dalam jangka panjang, dan di situ saya menemukan cybersecurity."
Dengan melakukan proses ini, menikmati setiap kesempatan untuk mengejar pendidikan dan mendapatkan pengalaman dalam bidang cybersecurity, barulah Alexandra menyadari bahwa hasratnya berasal dari karakternya sebagai seorang individu.
"Saya adalah orang yang memiliki motivasi besar untuk membela dan melindungi orang-orang di sekitar saya, memastikan bahwa mereka baik-baik saja dan tidak ada bahaya yang dapat terjadi. Saya pikir hal itu juga yang dilakukan seorang praktisi cybersecurity, yaitu melindungi orang, perusahaan, dan data. Karena itu, saya yakin bahwa bidang ini adalah panggilan saya."
Membuka jalan bagi generasi berikutnya
Di antara ribuan perusahaan di dunia ini, satu perusahaan yang menarik Alexandra adalah GoTo Financial (bagian dari Gojek pada waktu itu) dan apa yang menjadi misi kami.
Sebagai perusahaan yang dibangun di atas misi untuk membuka akses finansial bagi semua orang, upaya ini sejalan dengan visi hidup Alexandra. Setelah membangun sebagian besar perjalanan kariernya di industri finansial, Alexandra memahami pentingnya menciptakan solusi untuk komunitas yang kurang terlayani. Karena itu, ia percaya bahwa usahanya di GTF dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, dimulai dari hari ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, dua hal menjadi fokus utama Alexandra: membantu perusahaan menjadi lebih matang dalam peta jalan cybersecurity melalui penyelarasan dengan bisnis, serta memberdayakan wanita dan minoritas untuk mengambil peran dalam memajukan industri ini.
"Bagi saya, peran utama dari cybersecurity adalah untuk menyelaraskan dan memberikan dukungan kepada bisnis sambil mempertahankan tingkat keamanan yang terbaik."
Untuk membuat hal tersebut jadi kenyataan, Alexandra memberdayakan talenta-talenta muda, khususnya perempuan, untuk memimpin di bidang cybersecurity.
Alexandra telah aktif menjalankan program mentoring untuk membangun jembatan antara profesional dan talenta muda. Ia melakukan segalanya: mulai dari merancang kurikulum, mencari peserta, hingga mengorganisir kelasnya. Alexandra tidak ragu untuk memulai langkah pertama, jika itu yang harus ia lakukan.
"Mentorship adalah bidang yang menggairahkan buat saya. Sebagai seorang pemimpin perempuan, saya tahu betapa sulit dan kesepiannya ketika tidak ada figur yang bisa dijadikan sebagai panutan. Karena itu, saya banyak meluangkan waktu kosong saya untuk melakukan mentoring, khususnya bagi perempuan yang bisa mendapatkan manfaat besar dari program ini."
Kelompok ini adalah masa depan dari cybersecurity, dan kamu juga bisa jadi bagiannya!
Terlepas dari pencapaiannya, Alexandra telah memiliki banyak pengalaman menghadapi stereotip dan bias—beberapa di antaranya mungkin tidak disadari oleh individu yang melakukannya. Karena itu, ia berkomitmen untuk membuat perubahan untuk masa depan yang lebih baik.
"Saya ingin menunjukkan kalau wanita bisa punya ambisi dan tanggung jawab yang besar. Tidak ada gender dalam ranah cybersecurity, dan saya mau menormalisasi peran perempuan dalam posisi pimpinan cybersecurity," pungkasnya.
Sebagai Chief of Staff, Alexandra berkomitmen untuk membangun tim yang dikuatkan oleh keberagaman dengan keyakinan bahwa perbedaan dapat memberikan manfaat yang jauh lebih besar daripada keseragaman. Hal ini merupakan salah satu prinsip utama GTF sebagai perusahaan!
Menaklukkan batasan
Sebagai seseorang yang berlatih balet selama belasan tahun, ada prinsip utama yang dipercaya Alexandra dan ia pegang teguh sejak masa pelatihannya.
"Guru saya sering berkata 'yang terbaik dari kamu belum cukup.' Hal itu membuat saya mendefinisikan ulang makna 'batasan'. Bagi saya, akan selalu ada hal yang bisa dikembangkan dan membuat saya menjadi lebih baik."
Seiring dengan aspirasinya untuk menjadi inspirasi bagi GTF Makers dan pegiat teknologi di luar sana, Alexandra juga berharap ia dapat membawa inspirasi bagi perempuan yang ingin membangun atau berpindah karier ke industri teknologi, khususnya cybersecurity.
"Kita sangat kekurangan talenta di industri ini, dan bagi banyak orang, cybersecurity adalah industri bagi pria dan hal tersebut tidak benar! Lihatlah saya, saya adalah seseorang yang awalnya berpikir bahwa karier saya akan menjadi penari sebelum merintis karier sampai di posisi ini sekarang."
Ada banyak peluang bagi wanita di bidang ini, dan di saat yang sama, ada beberapa langkah praktis yang akan membantu kamu menemukan minat untuk memajukan karier.
Sumber: Infocomm Media Development Authority. “Skills Framework for Infocomm Technology. Cari tau lebih lanjut di sini.
Cybersecurity tidak memiliki gender, tapi memiliki banyak kesempatan yang dapat diraih.
"Mulai dengan mendefinisikan apa yang ingin kamu lakukan. Ini mungkin bisa merupakan peran yang teknis, non-teknis, atau di antara keduanya. Jika sudah, kamu perlu mengidentifikasi kesenjangan antara pengetahuan yang dimiliki dan yang dibutuhkan untuk tahap berikutnya dari pilihan karier kamu."
Jika kamu berpikir bahwa evolusi karier dalam cybersecurity masih kurang jelas, Alexandra memiliki informasi yang kamu butuhkan. Merujuk pada kerangka IMDA Infocomm Technology, ada berbagai variasi jalur karier dan kemampuan yang dapat kamu pilih untuk memulai karier. Namun, ada langkah kedua yang harus diperhatikan oleh semua calon profesional keamanan siber.
"Cari tahu apa yang harus kamu lakukan untuk mengatasi kesenjangan ilmu atau pengalaman. Hal ini kamu bisa lakukan lewat mentoring, pendidikan, atau mengambil pekerjaan tingkat pemula di bidang tersebut, jangan ragu! Kamu hanya bisa menemukan apabila jalur ini untuk kamu jika sudah mencoba."
Dan jika jalur itu bukan untuk kamu, jangan berkecil hati.
Bagi Alexandra, pengalamannya bekerja lintas industri dan peran memberikan pengalaman yang tak ternilai. Baginya, "setiap langkah yang kamu ambil pasti akan membawa nilai, asalkan kamu berani mengambil langkah untuk mencoba."
Hari Perlindungan Data Pribadi adalah hari untuk kita melihat terobosan yang telah terjadi. Agar kita bisa terus merayakannya, kita butuh lebih banyak talenta di industri ini.
Kata orang, di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Industri cybersecurity memiliki banyak jalan untuk banyak orang, dan kamu hanya perlu menemukan minat untuk belajar sebelum terjun ke dalam petualangan ini.
Terdapat ruang bagi siapapun membuat dampak positif di GoTo Financial. Nantikan kesempatan untuk bergabung dengan Community of Makers kami dengan mengikuti kami di LinkedIn!