Memetakan arah baru produk asuransi ala GoTo Financial

Seperti apa rasanya bekerja di bidang yang terkait dengan produk asuransi? Hal yang tergambar di pikiran kita mungkin bisa dapat terbagi ke dalam dua hal: seorang karyawan kantoran yang tengah melakukan pekerjaan administratif, atau seorang individu yang berbicara secara cepat dan melemparkan jargon-jargon asuransi kepada kamu.

Karikatur-karikatur seperti ini kerap kali muncul di benak kita, namun mereka sama sekali jauh berbeda dari realita yang ada.

Seiring kebutuhan manusia yang akan terus berubah dan berkembang, begitu juga dengan perubahan yang terjadi dalam dunia asuransi. Kamu mungkin berpikir bahwa penetrasi asuransi di Indonesia pada tahun 2021 yang duduk di angka 3 persen relatif rendah, namun untuk negara berpenduduk lebih dari 270 juta orang yang terus mengalami peningkatan jumlah pemegang asuransi sejak 2013, bekerja di bidang asuransi menawarkan banyak ruang untuk membuat perbedaan dan membuat dampak positif kepada masyarakat.

“Pada dasarnya, asuransi bertujuan untuk melindungi sesama,” kata Jeddy Elvansyah; ia menyimpulkan perjalanannya selama satu setengah tahun bekerja sebagai Business Development Manager tim Insurance di GoTo Financial, “dan ini memberi saya banyak kepuasan kerja yang sejati.”

Sebagai bagian dari portfolio fintech di GoTo Group, Jeddy percaya bahwa dia berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu orang pertama yang membawa asuransi modern yang sepenuhnya digital kepada masyarakat, di mana secara praktis ia menghembuskan nafas baru ke dalam industri yang telah berusia berabad-abad.

Skenario risiko-risiko baru akan bertambah dan teknologi juga terus berkembang. Kami terus memecahkan masalah dan membuat terobosan baru, ”lanjutnya.

Baginya, bekerja di bidang asuransi—bidang yang pada awalnya tidak dikuasai olehnya—merupakan suatu career trifecta: asuransi adalah bidang yang berkelanjutan, bermanfaat, dan potensinya tidak terbatas.

“Tidak banyak orang yang mengetahui tentang hal ini, dan sebenarnya saya mulanya adalah salah satu dari mereka yang lebih memilih mengelola produk lain dalam membangun karier,” tutur Jeddy. Ia menambahkan, “namun hal itu berubah ketika asuransi menyelamatkan hidup saya.”

Sejak saat itu, Jeddy memiliki sebuah misi untuk menunjukkan kepada publik tentang pentingnya memiliki asuransi, dan pada saat yang sama mengubah cara pandang orang membangun karir di bidang tersebut.

 

A man on a mission

Mengapa asuransi?

 

Sepintas, Jeddy terlihat sudah siap untuk menetap di pekerjaannya sebelumnya. Dia memiliki pengalaman selama 5 tahun mengelola berbagai produk digital seperti payment dan travel product, tetapi kemudian sebuah pemikiran muncul secara alami di benaknya, "Apakah hanya ini yang ingin saya lakukan?"

Jangan salah paham! Tugasnya sehari-hari memang dipenuhi oleh rapat, analisis data, dan evaluasi produk. Ia juga tetap memiliki waktu untuk memuaskan hasratnya untuk menyelesaikan membaca buku-buku sejarah yang tebal, berolahraga, dan mempelajari hal-hal terkait investasi. Namun, tetap saja ia merasa masih banyak hal yang bisa dieksplorasi di luar zona nyamannya.

Kemudian hal yang tidak terpikirkan terjadi.

Ia harus menjalani pengobatan yang menghabiskan banyak tabungannya. Realita memukulnya dengan keras terutama karena pada saat itu, ia telah mempelajari banyak hal tentang investasi, tetapi tidak banyak tentang asuransi. Semua tabungan dan pendapatan yang ia kumpulkan dengan susah payah lenyap akibat kejadian ini. Poof!

Namun, sebut saja situasi itu sebagai sebuah berkah yang terselubung. Sejak saat itu, Jeddy melihat cobaan yang menimpanya sebagai tantangan untuk membuktikan bahwa asuransi benar-benar bermanfaat baginya. Itu juga membuatnya bertanya-tanya mengapa banyak orang tidak membeli asuransi meski sudah banyak cerita orang lain yang mengalami situasi yang sama dengannya, dan situasi semacam ini juga turut dapat terjadi di kehidupan kita, seberapapun kecil kemungkinannya. Hal ini membuatnya berefleksi dan mencari tahu.

“Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu orang-orang?”

 

Contextual Insurance: awal cerita

 

“Ada tiga hal yang dapat menjauhkan orang dari asuransi,” ungkap Jeddy.

Pertama, istilah dan slogan membingungkan yang sering dilontarkan oleh banyak pelaku di industri asuransi (berapa kali kamu mendengar istilah 'pinjaman premi otomatis?'). Kedua, penetapan harga atau masalah keterjangkauan harga. Terakhir, memastikan pemegang polis memahami proses klaim.

“Secara umum, menggunakan asuransi sering dilihat sebagai hal yang terjadi satu kali saja. Sangat mudah untuk membeli polis; tetapi ketika kehidupan adem ayem, kita lupa akan apa yang kita beli. Ketika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, kita tidak tahu bagaimana untuk memulai proses klaim,” tutur Jeddy. Ia menambahkan, "mengapa kita tidak coba untuk memberikan rasa aman terhadap aktivitas yang masyarakat lakukan setiap hari?”.

Mengendarai sepeda motor untuk pergi ke kantor atau saat mengirimkan bingkisan penting untuk keluarga merupakan beberapa aktivitas yang kita lakukan secara rutin. Namun, perkara keamanan sering disepelekan.

Sejak diluncurkan pada tahun 2020, pengendara setia Gojek pasti sudah pernah melihat perlindungan Safetrip+ yang ditawarkan di setiap pesanan perjalanan dengan harga yang sangat murah, yaitu Rp 1.000. Banyak orang, mungkin termasuk kamu, sudah bertransaksi berkali-kali dalam sehari dan menyelesaikan proses klaim dengan mudah.

Melalui Safetrip+, para pengguna Gojek secara sadar telah menggunakan produk asuransi.

 

Tim Insurance telah menciptakan platform dan solusi baru yang merevolusi cara individu mendapatkan layanan asuransi.

 

“Dengan menyematkan fitur ini pada layanan Gojek yang telah digunakan dan menjadi bagian penting dari hidup banyak orang, kami membantu para pengguna untuk segera menyadari manfaat perlindungan asuransi,” ungkap Jeddy. Ia menambahkan bahwa fitur ini memberikan akses yang lebih mudah bagi semua orang untuk mendapatkan kenyamanan dan keamanan.

“Kami menyebut model asuransi ini sebagai ‘contextual insurance’ karena produk ini mendekatkan asuransi dengan aktivitas sehari-hari yang biasa kita lakukan sehari-hari.”

Dengan demikian, Jeddy dan timnya bertekad untuk menyelesaikan permasalahan asuransi dan membuka jalan untuk melayani banyak orang yang belum terasuransikan sehingga semua lapisan masyarakat dapat menikmati berbagai manfaat asuransi.

Safetrip+ hanyalah salah satu roda yang telah diperkenalkan oleh Jeddy dan tim asuransi kepada dunia. Banyak konteks lain yang belum digali, sementara banyak roda lain yang sedang meraih momentum.

Sampai di sini, setidaknya terdapat dua hal yang pasti. Asuransi tidak akan hilang dari kehidupan bermasyarakat, dan teknologi akan membantu mempercepat penetrasi asuransi menjadi lebih cepat lagi. Kemampuan untuk menawarkan opsi asuransi digital yang cepat dan aman serta pembayaran klaim dalam satu sistem akan menjadi pembeda utama untuk sektor ini.

Selain itu, akan selalu terdapat banyak kesempatan yang tersedia untuk membuat perubahan positif dalam bidang asuransi. Dampak yang kamu bawa akan dirasakan tidak hanya di dalam ekosistem GoTo, tetapi juga masyarakat umum.

"Dan kita baru saja mulai."

 

Belajar sepanjang hayat

 

Banyak basis data yang bisa digunakan. Tersedia alat machine learning yang canggih. Ada kebebasan untuk menguji suatu konsep. Riset pasar rutin dilakukan.

Hal-hal di atas tidak cukup untuk memodernisasikan industri asuransi.

“Tim Insurance tidak bekerja dalam ruang hampa,” kata Jeddy. Ia menambahkan, “Banyak situasi atau kondisi yang tidak dapat langsung kita pahami saat berbicara tentang konteks suatu kejadian, sehingga kami juga perlu mempelajari berbagai macam model bisnis lain.”

Bagi Jeddy, hal ini menempatkan peran asuransi dalam posisi yang unik. Tidak peduli seberapa baru atau berpengalaman anggota tim di lapangan, GTF dan kerangka kerja 'contextual insurance' menyediakan tempat kerja yang dinamis dan inovatif yang membuat semua orang ikut terlibat dalam pengembangan suatu ide.

“Kami telah bekerja dengan tim GoSend untuk memahami proses logistik mereka. Kami juga bekerja sama dengan Tokopedia untuk mengidentifikasi area mana yang dapat kami ajak berkolaborasi. Dengan begitu, banyak ruang untuk bermanuver. Kamu dapat langsung merasakan betapa tidak terbatasnya potensi sebuah produk, dan begitu pula terhadap perkembangan diri sendiri” tutur Jeddy.

Pada momen-momen penuh kolaborasi seperti ini, dia menyadari bahwa unit bisnis mana pun yang bekerja sama dengannya, setiap produk memiliki keinginan besar untuk membantu penggunanya mendapatkan akses ke perlindungan yang lebih komprehensif.

“Kami semua percaya bahwa melalui kolaborasi, kami akan membuat penetrasi asuransi bergerak lebih cepat. Ketika saya bekerja di lingkungan dengan kepercayaan tinggi seperti ini, saya merasa bahwa saya benar-benar memimpin misi ini untuk mencapai inklusi keuangan.

Namun demikian, membangun inovasi baru yang relevan bukanlah hal yang mudah di tengah kesibukan kolaborasi lintas fungsi. Setiap unit akan memiliki tujuan bisnisnya masing-masing, sehingga menemukan titik temu berbagai pihak sangatlah penting.

 

 

“Thinking Fast and Slow” oleh Daniel Kahneman. Kamu akan menemukannya di bagian atas daftar rekomendasi di profil Goodreads Jeddy.

 

Untuk menavigasi hal tersebut, Jeddy mengandalkan dua strategi yang telah membantunya menyesuaikan diri dengan peran barunya sejak hari pertama.

“Over communicate. Ini mungkin terdengar kontradiktif, tetapi kita lebih baik berkomunikasi lebih sering daripada menyesal karena tidak melakukan komunikasi apa pun atau hanya sekadar mengasumsikan apa yang dipikirkan pihak lain".

Gangguan dalam berkomunikasi dapat berakibat fatal bagi semua pihak yang terlibat, sehingga Jeddy menekankan pentingnya menyelaraskan semua tim bisnis yang relevan dengan tujuan dan hasil utama yang dapat disetujui semua pihak. Pada saat beberapa anggota tidak dapat dengan cepat memahami sudut pandang satu sama lain, Jeddy merekomendasikan untuk menggunakan semua alat yang ada, seperti data historis, cerita-cerita dari pengguna, hasil riset pasar—pada intinya, siapkan dan komunikasikan temuan kamu.

Kedua, jangan takut untuk terjun dan membiasakan diri untuk menghubungkan poin dengan poin. Ya, hal ini penting diterapkan meskipun kamu tidak berasal dari latar belakang asuransi.

“Kita tidak bisa mengetahui segalanya sejak awal, tetapi jika kita hanya duduk diam dan menunggu satu saat itu datang, maka kita tidak akan melangkah ke mana pun,” sarannya.

Jeddy memang merasa gelisah ketika ia menghadapi hal-hal baru di mana tidak terdapat instruksi jelas terkait hal-hal yang harus dilakukannya. Namun, ia juga percaya bahwa tidak ada jalan cepat menuju sukses dan mendapatkan hasil yang diharapkan. 

Sama seperti bagaimana Jeddy memilih sebuah buku untuk belajar dari orang-orang yang telah mengalami banyak ketidakpastian dalam bisnis, Jeddy juga menghubungkan  hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu pada dunia asuransi dengan kondisi saat ini. Hal ini membantunya memetakan strategi ke arah yang belum pernah dipetakan sebelumnya.

"Saya melihat diri saya seperti menulis buku yang berisi sejarah dan peninggalan (legacy) saya, dan bagi saya itu mengasyikkan."

Dari cerita Jeddy, apakah kamu masih melihat asuransi sebagai bidang pekerjaan yang membosankan?

 

Di GoTo Financial, kami menorehkan sejarah. Masih banyak lagi yang bisa dijelajahi untuk kepentingan bersama. Nantikan berbagai peluang di GoTo Financial dan bergabunglah bersama komunitas kami di LinkedIn untuk mendapatkan berbagai update terbaru.