Logo GoTo Financial
  • Tentang
  • Produk
  • Blog
  • Berkarir dengan Kami
  • Hubungi Kami
Kembali ke halaman blog

Bagikan

Lihat keseruan Engineering Bootcamp GoTo Financial!

GoPay Teknologi
Januari 12 • 10 min read
Lihat keseruan Engineering Bootcamp GoTo Financial!

Bagi banyak orang, mengikuti sebuah engineering bootcamp dapat mengubah hidupnya dalam banyak hal. 

Melalui program pelatihan, seseorang dapat mengasah kemampuan coding dan memperbarui rasa percaya diri yang lebih tinggi dalam kemampuannya. Bagi yang lain, pengalaman tersebut dapat mendatangkan pertemanan dan hubungan professional. 

Hal di atas tentunya adalah standar minimum yang harus disediakan oleh semua bootcamp. Akan tetapi, tujuan utama dari program pelatihan coding bukan untuk mengajarkan segala sesuatu tentang programming, atau mengumpulkan orang-orang bercita-cita tinggi dan bertalenta dalam satu ruangan. 

Tujuan dari suatu bootcamp adalah mempersiapkan karier seseorang dalam software engineering, dan mengubah hidup mereka tidak hanya dalam berbagai bentuk, tetapi juga dengan cara yang tidak terduga.

Sebagaimana hidup membawa kamu ke tempat-tempat baru, begitu juga janji bootcamp kami kepada semua peserta Engineering Bootcamp dari GoTo Financial (GTF), yang turut menjadi bagian dari rangkaian proses orientasi engineers baru dari GTF.

Maka dari itu, bootcamp kami mengangkat tema "Andragogi" (pembelajaran untuk orang dewasa) yang cocok mendeskripsikan program pembelajaran yang berdurasi enam minggu ini. Seperti yang akan diceritakan dua alumni kami, mengikuti program ini memulai wahana roller coaster emosional yang paling mendebarkan dan menggetarkan jiwa dalam sejarah karier mereka.

Spoiler: Cerita ini berakhir dengan bahagia.

Minggu pertama: pembelajaran dimulai

Dita Raditya tidak bisa percaya ketika ia menerima tawaran dari GTF untuk bekerja sebagai Associate Software Engineer. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang sedang bergulat dengan skripsi, ia merasa tidak percaya diri ketika diundang untuk bekerja di GTF.

Pada waktu itu, Dita menyadari bahwa undangan untuk mengikuti program pelatihan, yang pada waktu itu merupakan gelombang kedua, telah dijadwalkan sebagai kegiatan pengenalan di GTF. Lantas, Dita bekerja keras untuk membaca semua materi dan buku yang diberikan, serta kembali mengasah pengetahuan teknisnya.

"Saya harus siap untuk menghadapi ujian teknis," pikirnya, menilai bahwa program bootcamp akan tidak jauh berbeda dengan ujian di bangku kuliah. 

Sedangkan Sidhartha Malick, penduduk Oriya dari bagian timur India, melakukan riset mengenai program pelatihan untuk mempersiapkan diri sebelum mengikutinya. Ia menemukan beberapa artikel, salah satunya yang telah dipublikasikan di blog GTF, dan membaca berbagai aktivitas yang dilakukan dalam program. 

"Pada awalnya, program ini terlihat seperti bootcamp pada umumnya yang dirancang oleh universitas," kata Sid. Tetapi setelahnya, Sid mengakui betapa salah penilaian awalnya.



rm-rf adalah ketentuan wajib selama bootcamp. Membuat kesalahan? Sayang sekali, tapi kamu harus kembali ke awal.

Pada hari pertama, program ini memberikan tugas bagi ke-50 pesertanya. Pokok masalah yang diberikan mungkin terlihat sederhana, tapi dengan aturan yang berlaku, tekanan dan stress yang ditimbulkan mulai menumpuk. 

Permainan Game of Life yang sesungguhnya telah dimulai. Walaupun mungkin lebih keras dari kehidupan, tapi para peserta harus tetap berjuang. 

Dita, Sid, dan para partisipan lainnya harus menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan setiap harinya, bahkan di hotel di mana mereka ditempatkan untuk mengikuti kegiatan luring selama minggu pertama.

Setelah menyelesaikan tugasnya, mereka harus mempresentasikan di depan kelas untuk mendapatkan kritik serta masukan dari para peserta lainnya. Menegangkan, bukan? 

Dan bukan itu saja akhir dari ujiannya. Terdapat sesi di mana para partisipan harus berargumen secara koheren, bukan argumen dengan banyak "ehh" atau "umm." Dita dan Sid ditempatkan dalam situasi yang kompleks, seringkali tidak memiliki waktu untuk melakukan cukup riset atau mendapatkan penjelasan dari para mentor, untuk menyelesaikan masalah serta mempertahankan opini dan solusi mereka. Pada saat Dita dan Sid bertemu, turut muncullah tantangan lain: kendala bahasa dan budaya. 

Tidak jarang untuk melihat emosi yang memuncak di kalangan peserta.

"Saya ingat bahwa saya banyak menangis, meskipun saya buka orang yang cengeng. Terlebih ketika program pelatihan kembali menjadi online, saya merasa sangat sendirian dan tidak kompeten," ucap Dita sambil tertawa.

Di saat yang sama, pendapat awal Sid tentang bootcamp berubah 180 derajat. "Kami tidak tahu apa tujuan melakukan semua ini dan kaitannya dengan apa yang kami lakukan di pekerjaan kami. Kami tidak mempelajari bahasa pemrograman atau alat yang baru. Selain itu, ada tambahan tantangan ketika kami harus melakukan simulasi argumentasi yang membuat segala sesuatu menjadi lebih sulit." 

Merasa lelah dan kehilangan arah, mereka berpaling kepada pembimbing utama bootcamp, Iqbal Farabi, engineer senior di GoTo Financial yang bertugas untuk memberikan supervisi dan nasihat bagi para peserta. 


"Percaya kepada orang yang percaya kalau kamu bisa: saya!" Kata pria di sebelah kiri.

Jawabannya sangat sederhana, "Saya percaya bahwa setiap orang memiliki kemampuan dan kapasitas untuk melewati program pelatihan ini." 

"Saya percaya bahwa kalian semua bisa. Agar berhasil, menjadi mahir saja tidak cukup, orang lain juga harus tahu kalau kamu mahir. Di situlah kamu harus bisa menunjukkan kemahiran kamu," ujar Iqbal kepada para peserta. 

Dita dan Sid dihadapkan dengan dua pilihan. Untuk mundur dari program dan mengorbankan kesempatan mereka dalam perusahaan, atau bertahan hingga akhir. 

Dan seperti yang dilakukan setiap GTF Makers, mereka memilih pilihan yang kedua. 

Makna dari program pelatihan

Dita dan Sid kini telah memasuki bulan keenam dari perjalanan mereka bersama GoTo Financial. Meskipun mereka telah terbiasa dengan tugas mereka sehari-hari, mereka tidak bisa melupakan pengalaman program pelatihan mereka. 

"Saya menyadari potensi sesungguhnya dari bootcamp setelah program tersebut selesai," kenang Sid. "Ketika saya mulai melihat segala sesuatu di luar program pelatihan dari sudut pandang yang berbeda, saya mengerti apa yang ingin disampaikan oleh para mentor kami."

"Hal ini menjadi bukti nyata bahwa saya telah bertumbuh dari mahasiswa menjadi profesional muda. Saya telah melewati program pelatihan, kini saya yakin saya bisa melewati apapun," tambah Dita dengan bangga.

Setelah melewati minggu pertama dari program pelatihan, perjalanan yang dilalui memang tidak selalu lancar. Tapi berkat latihan keras yang dilakukan di awal, Dita dan Sid telah terbiasa dengan ritme dan aturan bermain yang ada, membentuk mereka menjadi lebih akurat, detail, dan kritis. 


Para peserta beraksi.

Tapi lebih penting dari itu, mereka menyadari bahwa setiap hari mereka akan mempelajari hal yang baru dan tidak ada usaha yang sia-sia, bahkan jika aktivitas tersebut tidak tampak seperti yang akan dilakukan oleh seorang engineer, seperti mengungkapkan opini dan terlibat dalam debat.

Bagi Sid, program pelatihan yang ia jalani sangat berbeda dari program-program bootcamp lain yang pernah ia ikuti. Program ini tidak berfokus pada aspek teknis karena GTF yakin bahwa setiap peserta telah memiliki dasar yang kuat. Engineering Bootcamp GTF berfokus untuk memupuk nilai-nilai kehidupan yang bermakna dan dapat diterapkan dalam setiap peran maupun situasi. 

"Sejujurnya, jika selama empat tahun saya mempelajari semua prinsip engineering di universitas, dalam enam minggu, saya lebih banyak belajar mengenai keterampilan praktis yang saya butuhkan untuk melengkapi kemampuan saya. Saya juga dapat belajar langsung dari sosok-sosok brilian seperti Iqbal Farabi dan Imre Nagi," ujar Dita. 

Pembelajaran berlanjut di 2023

Jika kamu membaca sampai bagian ini, kemungkinan besar kamu tertarik untuk tahu lebih banyak tentang program pelatihan kami dan ingin menjadi bagian dari generasi GTF Makers berikutnya. 

Namun, begitu banyak yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata saja tentang bootcamp dan dinamikanya.

Seperti yang dikatakan Iqbal, "Bootcamp itu seperti menonton film. Kamu harus menontonnya sendiri untuk merasakan sensasinya." Memang, cerita Dita dan Sid hanyalah penggalan dari kisah Game of Life yang jauh lebih luas di GTF. Seiring dengan berubahnya kebutuhan pasar dan inovasi teknologi, program pelatihan kami akan terus berevolusi. Pada sekuel berikutnya, akan muncul lebih banyak karakter dan kejadian menarik dalam setiap prosesnya. 

Akan tetapi, hal tersebut tidak menghentikan Dita dan Sid untuk membagikan tips bagi kamu ketika saatmu tiba untuk mengikuti jejak mereka. Baca lebih lanjut untuk mendapatkan wawasan tentang cara mencapai puncak di Engineering Bootcamp atau program serupa lainnya, langsung dari kata-kata mereka sendiri:

  1. Pahami makna dari hal-hal yang kamu lakukan.
    "Kegagalan kami untuk memahami makna dari program pelatihan ini membuat kami banyak melakukan kesalahan dan mudah menyerah. Jangan mudah membuat solusi atau kesimpulan, tapi siapkan diri kamu untuk berpikir kritis di setiap saat." - Sid

  2. Terus bertahan!
    "Saya datang ke dalam program pelatihan dengan penuh keraguan dan kepercayaan diri yang rendah. Program ini dirancang untuk melatih kegigihan para pesertanya. Jika kamu mulai merasa tidak nyaman, berarti kamu berada di titik awal proses pertumbuhan kamu." - Dita

  3. YAGNI dan RTFM. Jika kamu tidak mengerti, Google saja.
    "Kalau kamu mengerti keduanya, perjalananmu akan menjadi lebih ringan. Itu saja." - Sid

  4. Kritik dan masukan bukanlah hal yang harus ditakutkan
    "Jangan takut akan kritik! Ini adalah bukti nyata dari ‘apa yang tidak membunuh kamu akan menjadikan kamu lebih kuat.’ Kritik dan masukan adalah hal paling efektif untuk membantu kita bertumbuh.” - Sid

  5. Nikmati kesempatan untuk mempelajari budaya lain
    "Bertemu dengan orang lain dengan budaya dan latar belakang yang berbeda sangat seru. Jangan terintimidasi dan milikilah sikap terbuk. Kita semua adalah murid, dan satu hal yang sangat saya syukuri adalah dukungan yang diberikan satu sama lain selama program ini berlangsung." - Dita

  6. Kemudikan kapalmu
    "When life gives you lemons, make the most out of them. Kita semua adalah orang dewasa yang bertanggung jawab di sini. Walaupun kita bisa berjalan bersam-sama, pada akhirnya kamu bertanggung jawab dengan pertumbuhan kamu sendiri." - Dita.

Di setiap gelombang bootcamp kami, kami melihat masa depan dari industri teknologi. Kami melihat apa yang mereka kerjakan, dan apa yang akan mereka capai. "Menjadi mentor di program ini memberikan saya harapan bahwa mereka bisa melakukan jauh lebih banyak dari apa yang saya capai," tutup Iqbal. 

Kami berharap untuk bertemu denganmu segera. Sejarah apa yang ingin kamu rajut bersama kami? 


Di GoTo Financial, kami mengukir sejarah. Masih banyak lagi yang bisa dijelajahi untuk kepentingan semua. Nantikan kesempatan untuk bergabung dengan Community of Makers kami dengan mengikuti kami di LinkedIn!

What do you think?

27 Responses

Artikel Terbaru

Pada Hari Perlindungan Data Pribadi, Alexandra memecahkan mitos dan membentuk masa depan dari cybersecurity
GoPay Teknologi
Pada Hari Perlindungan Data Pribadi, Alexandra memecahkan mitos dan membentuk masa depan dari cybersecurity
Januari 30 • 8 min read
Cara GoTo Menyulap Tantangan Menjadi Kesempatan
GoPay Budaya
Cara GoTo Menyulap Tantangan Menjadi Kesempatan
Januari 24 • 7 min read
 Angka tiga si angka ajaib: persiapan pembangunan berkelanjutan GoTo terhadap Komitmen Tiga Nol
GoPay Bisnis
Angka tiga si angka ajaib: persiapan pembangunan berkelanjutan GoTo terhadap Komitmen Tiga Nol
Januari 9 • 10 min read
GoTo Financial
GoTo Financial membangun ekonomi digital untuk bantu wujudkan impian akan masa depan yang lebih baik.

© 2022 GoTo Financial
  • Blog
  • Ketentuan
  • Kontak
linkedIn